Informasi ini dapat dipakai oleh jama'ah haji tahun depan, karena jama'ah tahun ini sudah di tanah suci, bahkan saat ini mereka sudah mempersiapkan wuquf di Arafah.
Selasa, 27 Oktober 2009 | 16:57 WIB, TEMPO Interaktif, Jakarta: Menukar uang untuk bekal pergi haji ke Arab Saudi itu gampang-gampang susah. Kalau tak hati-hati bisa-bisa kita terbentur pada harga Riyal yang mahal. Saat ini normalnya, satu Riyal setara dengan Rp 2.540. Namun, saat musim haji seperti sekarang ini di money-changer biasanya mencapai satu Riyal = Rp 2.700 atau bahkan Rp 3.000. Bagaimana agar kita mendapatkan kurs Riyal yang murah?
1. Usahakan tukar tidak dekat musim haji. Semakin dekat musim haji, maka akan semakin mahal kurs Riyal
2. Kalau terpaksa menukar di musim haji, tukarlah Rupiah di Indonesia, bukan di Arab Saudi. Di Arab harga satu riyal bisa setara dengan Rp 3.000 sampai Rp 3.300. Di Tanah Suci biasanya kursnya lebih mahal kecuali kita bisa menukar ke sesama jemahaan haji dengan "harga pertemanan."
3. Hindari menukar uang di embarkasi atau di bandara keberangkatan. Kurs satu Riyal biasanya sudah mulai tinggi sekitar Rp 2.700 hingga Rp 3.000 bahkan bisa lebih.
4. Lebih baik menukar di money changer besar, bukan agen di jalan-jalan.
5. Beberapa jemaah haji yang pintar mereka menukar rupiah dengan pergi ke bandara Soekarno Hatta di Terminal kedatangan TKI. "Di sana kursnya dua bulan sebelum haji bisa murah, hingga Rp 2.500," kata seorang jemaah haji.
6. Bila terpaksa menukar Rupiah di Tanah Suci, akan lebih murah bila kita menukar dengan sesama jemaah haji yang sudah akan pulang ke Indonesia. Mereka biasanya akan banting harga karena berpikir lebih baik bawa pulang rupiah ketimbang Riyal.
Selamat berburu Riyal.BS
Waktu / Jam
Hari & Tanggal
Pesan Warga Banaran
Penerjemah 12 bahasa
Daftar Isi :
- Administrator Blog Desa Banaran (1)
- Afrika Selatan Menjelang WC-2010 (1)
- Ahmadi mewakili Kelompok Tani (1)
- Amaliah Gus Dur (1)
- Anggaran Pilkades (2)
- Bakar Jagung di Hongkong (1)
- Bersepeda dengan KH Qosim (1)
- Bill Gates dan Xerox (1)
- Bintang Baru Mart (1)
- dan Menteri (1)
- Demo di Hongkong (1)
- Demokrasi mahal ? (1)
- Denmark (1)
- Foto di dalam Ka'bah (1)
- Foto DN dan LN (1)
- HBH WBC (1)
- Hikmah membaca Al-Qur'an (1)
- Instalasi Biogas (1)
- Ir. Sukarji (1)
- Jadwal Piala Dunia 2010 (1)
- JAHE - Tanaman Obat (1)
- Kades Banaran 1975-1990 (1)
- Kecintaan Ukasyah kepada Rasulullah SAW (1)
- Kelompok Tani Mardi Mulyo (1)
- Khittah Ekonomi Kerakyatan NU (1)
- Kiyai Gaul (1)
- Kyai Sahal Mahfudh dan Gus Mus Hadiri Ta'aruf PBNU (1)
- Lomba Desa (1)
- Masjid Nabawi (1)
- Masjid Pertama akan Dibangun di Copenhagen (1)
- Menukar Rupiyah dengan Riyal (1)
- MM (1)
- Para Kades/Lurah Banaran (1)
- Pertanian (1)
- Pertanian sebagai Landasan Ekonomi (1)
- Pesan Gus Dur (1)
- Pilkades Banaran (1)
- Poligami Rasulullah (1) (1)
- Poligami Rasulullah (2) (1)
- Pramex dan MJ (1)
- Presiden (1)
- Rumah Nabi (1)
- Rumah Paling Utara (1)
- Seragam Panitia (1)
- SMP Terbuka (1)
- SP2010 (1)
- UU Lalin 22/2009 (1)
- Wapres (1)
Agar Tak Buntung Saat Menukar Rupiah ke Riyal
Posted by
Desa Banaran
on Friday, November 20, 2009
Labels:
Menukar Rupiyah dengan Riyal
Pesan Warga Banaran
Profile Desa Banaran
- Desa Banaran
- Madiun, Jawa Timur, Indonesia
- Banaran adalah sebuah desa di Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Secara geografi sebelah utara dan timur berbatasan dengan desa Klorogan Kecamatan Geger, sebelah selatan dan tenggara desa Bangunsari Kecamatan Dolopo dan sebelah barat desa Singgahan Kecamatan Kebonsari. Dulu ketika kita menyebut Banaran, maka orang akan mengira Banaran yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Ngawi Jatim dengan Kabupaten Sragen Jateng (sekitar Mantingan). Bagi yang sering bepergian Yogyakarta-Semarang, maka antara Magelang-Semarang ada coffee terkenal milik PTPN dengan nama Banaran Coffee. Sekarang mungkin sudah berubah seiring dengan berkembangnya masyarakat dan desa Banaran.
0 comments:
Post a Comment